2019





Kabar Gumelar - Tahun baru segera datang, tahun lama segera menghilang. Banyak persiapan yang dilakukan untuk menyambut tahun baru 2020. Mulai dari rencana pesta bakar- bakar ayam (hingga jadi ayam bakar), menyalakan kembang api, mercon, 'ndangdutan, live music, atau pergi ke kota menyaksikan sederet acara yang digelar baik oleh Pemerintah ataupun pegiat hiburan perayaan tahun baru.

Tahun baru kerap dipakai sebagai sebuah spirit untuk memulai suatu hal yang menurut kita banyak makna. Dari memulai pekerjaan baru, nembak gebetan, pernikahan, atau ajang reuni teman lama yang tak pernah berjumpa.

Tahun 2019, banyak sekali kegiatan yang kita lalui sebagai bagian dari warga Kecamatan Gumelar. Awal Januari kita buka dengan kabar gembira dari teman- teman Tim Bola Voli Buana Cihonje yang berhasil menjadi juara pada ajang BVB Cup 2019 yang dilaksanakan di GOR Satria Purwokerto. 

Medio Juli, seorang pemuda dengan bakat melukis menggunakan limbah plastik (Lir Prawono ) viral bukan hanya di media sosial, namun hingga masuk layar kaca nasional. Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif juga bersama- sama kita lewati, kontestasi yang membuat tensi politik di negeri ini panas luar biasa, tensi sedikit mereda saat masuk bulan puasa dan Idulfitri.

Di wilayah Kecamatan Gumelar, kita juga menggelar pesta demokrasi berupa Pilkades Serentak pada tanggal 23 Juli, dilanjut dengan peringatan ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke -74. Berturut-turut kemudian agenda peringatan Hari Puisi Nasional oleh Jaspinka, World Cleanup Day, Lomba Galang Tangguh di Lapangan Desa Cilangkap, prestasi teman- teman ISTAC di kancah liga sepak takraw kabupaten, dan bencana kekeringan yang melanda hampir seluruh wilayah Kecamatan Gumelar akibat kemarau panjang.

Menyikapi bencana kekeringan yang terjadi, Pramuka Kwarcab Banyumas melalui Pramuka Kwarran Gumelar, pada 22 Desember melakukan gerakan penanaman 2000 pohon di Dusun Jambenom Desa Tlaga.

Naik lagi ke peristiwa Nasional, adalah skandal Dirut Garuda yang menggemparkan di penghujung tahun ini,  dilanjut dengan kabar buruk terkait kasus gagal bayar asuransi Jiwasraya. Lalu ditangkapnya pelaku penyiraman air keras ke penyidik senior KPK Novel Baswedan serta bebasnya musisi sekaligus politikus Ahmad Dhani dari penjara, menjadi penutup hiruk pikuk persoalan hukum di negara kita.

Berbekal pengalaman dan kejadian di tahun lalu, seyogyanya tahun baru dimaknai sebagai awal penentuan sikap. Sebuah pertanda dimulainya energi baru dalam kehidupan sebagai pribadi, pejabat, karyawan, suami, istri, anak, ayah, ibu, teman, sahabat dan warga negara yang baik, bukan sekedar hura-hura dan pesta semalam suntuk belaka.

Lalu bagaimana dengan tahun baru kali ini?. Kami, selalu ingin ada energi perubahan setiap tahunnya. Di 2019, beberapa kegiatan sosial telah kami laksanakan, meski dalam skala kecil, namun itulah yang bisa kami persembahkan. Berharap di tahun 2020, berbekal niat dan tekad, kami akan terus mencoba memberi makna dan curah energi untuk menjadi lebih baik lagi, tentu dengan dukungan dan bantuan teman- teman KABAR GUMELAR di manapun berada.

Akhirnya mari kita sambut tahun baru dengan penuh suka cita dan pelbagai harapan.

"Selamat Tahun Baru 2020", semoga kesehatan dan kesuksesan menjadi sahabat karib kita semua setiap saat. Amin

(dari kami - Kabar Gumelar)



Gumelar - Sosialisasi Pengelolaan Sampah dan Pembentukan Tim Pengelola Sampah Kecamatan Gumelar dilaksanakan di Balai Desa Gumelar, Sabtu 21/12.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pramuka Peduli Kwartir Ranting Gumelar ini menghadirkan narasumber dari Pramuka Peduli Kecamatan Lumbir, Sakirun.

Menurut Tofik Suprapto selaku ketua penyelenggara, bahwa kegiatan yang dilaksanakan kali ini merupakan respon dari persoalan sampah yang terus menjadi perbincangan masyarakat selama ini.

"Saat ini persoalan sampah menjadi pembicaraan serius di tengah masyarakat, dengan dukungan bapak camat dan para Kepala Desa se- Kecamatan Gumelar semoga kita semua bisa berbuat sesuatu untuk menangani persoalan sampah," ungkapnya saat membuka acara.

Acara sosialisasi ini merupakan satu rangkaian dari gerakan penanaman 2000 pohon yang akan dilaksanakan pada hari Minggu 22/12 di Grumbul Jambenom Desa Tlaga Kecamatan Gumelar.(wiz)


Gumelar - Habib Ali bin Salim bin Syekh Abu Bakar mengajak jamaah untuk mencintai Rasulullah jika ingin masuk surga. Begitu yang disampaikannya pada acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Yayasan Pondok Pesantren Darul Hikmah, Selasa 26/11 di halaman pondok pesantren.

"Barang siapa yang pemimpinnya adalah Nabi Muhammad, barang siapa yang Imamnya Nabi Muhammad, barang siapa yang melaksanakan sunah- sunah Nabi Muhammad, maka di hari kiamat nanti Alloh akan mengumpulkannya dengan Nabi Muhammad SAW," jelasnya dalam bahasa Arab.

Habib Ali yang berasal dari Yaman ini mengunjungi Pondok Pesantren Darul Hikmah bersama Abah Kyai Abdul Wahid dan Gus Abdullah Syafi'i, sementara selaku penerjemah Ustaz Ahmad Hijazi.

Menurut ketua penyelenggara pengajian sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikmah Abah Yawan Al Azmi, kehadiran Habib Ali ke pondoknya merupakan anugerah yang tak terhingga sehingga patut disyukuri oleh seluruh santri dan warga Gumelar pada umumnya.

"Sebuah anugerah yang luar biasa, kita kedatangan tamu yang merupakan keturunan beliau Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kita semua mendapat barokah dari beliau Habib Ali dan kelak kita semua mendapat syafaat dari Rasulullah," kata Ustaz Yawan saat menyampaikan sambutan.

Meski acara dilaksanakan pada siang hari, namun antusias pengunjung sangat tinggi. Sekitar 2000 pengunjung yang mayoritas datang dari penjuru Kecamatan Gumelar  bergeming walau panas menyengat.

"Ini di luar prediksi panitia, perkiraan kami pengunjung hanya sekitar 500-an, ternyata sampai empat kali lipatnya, karena tempatnya memang tidak terlalu luas dan acara dilaksanakan siang hari di mana kebanyakan orang sedang melakukan aktifitas," jelas Siswoyo sekretaris panitia.

Sejak pagi hari, pengunjung sudah berdatangan dan menunggu dengan setia, sementara Habib Ali sendiri baru datang pada pukul setengah dua belas siang.

"Alhamdulillah, meski menunggu agak lama tapi kami sangat bersyukur karena bisa bertatap muka dengan Habib Ali yang merupakan keturunan Nabi Muhammad, benar- benar membuat merinding terharu dan bangga, mudah- mudahan berkah barokah untuk kita semua terutama bagi Pondok Pesantren Darul Hikmah ini," ucap Arif salah seorang pengunjung.

Acara yang juga dihadiri Forkompimkec Gumelar ini selesai pada pukul satu siang, pengunjung pun berebut untuk bersalaman dan berfoto dengan Habib Ali  bin Salim bin Syekh Abu Bakar saat sang Habib turun dari panggung.(wizteguhnugroos)



Suasana turnamen sepak takraw (foto istac)

Cilangkap - Ikatan Sepak Takraw Cilangkap (ISTAC) menggelar kejuaraan sepak takraw bertajuk Istac Open Tournament 2019, Minggu 3/11 di Lapangan Sepak Bola Desa Cilangkap.

Turnamen berhadiah total 2,5 juta rupiah ini diikuti oleh 35 tim sepak takraw yang berasal dari Banyumas, Cilacap dan Brebes.

"Secara umum pelaksanaan turnamen berjalan sukses meski lapangan agak becek karena sehari sebelumnya diguyur hujan," ungkap Wiyoso salah seorang panitia.

Menurut Wiyoso, turnamen ini bertujuan untuk menumbuhkan minat olahraga sepak takraw  remaja di wilayah Kecamatan Gumelar sekaligus mengarahkan generasi muda pada kegiatan positif.

"Selain itu juga kita ingin menjaring bakat- bakat takraw yang ada di wilayah Kecamatan Gumelar, sayangnya baru tim tuan rumah yang mengisi kejuaraan,  tim dari wilayah Kecamatan Gumelar lainnya tidak ada yang ikut turnamen ini," katanya.

Meski kondisi lapangan kurang bersahabat, namun jalannya pertandingan berlangsung seru karena tim- tim yang bertanding merupakan tim terbaik di wilayahnya.

Keluar sebagai juara pertama dan kedua tim sepak takraw PSTI Banyumas yang bermaterikan pemain- pemain Porprov. Sementara juara tiga Bintang Terang dari Cilacap dan di posisi empat BPC Karangpucung.

Hadir dalam gelaran tersebut Kasi Binpres Olahraga Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Lilik Gunawan.(wizteguhnugroos)






Gumelar - Upacara peringatan hari Sumpah Pemuda tahun 2019 tingkat Kecamatan Gumelar dilaksanakan di halaman Kantor Kecamatan Gumelar, Senin 28/10.

Bertindak selaku Inspektur Upacara Sekretaris Kecamatan Gumelar Darto, S.H, Komandan Upacara anggota Koramil 14 Gumelar Pelda Amat Barokah sementara petugas upacara dari siswa- siswi SMA PGRI Gumelar.

Hadir sebagai tamu undangan, Kapolsek Gumelar yang diwakili oleh Wakapolsek, Kepala Puskesmas, Kepala KUA, dan seluruh kepala desa dalan wilayah Kecamatan Gumelar.
Peserta upacara meliputi para kepala sekolah, Linmas, Banser, Karang Taruna, perangkat desa, para pelajar SMP dan organisasi kepemudaan se- Kecamatan Gumelar.

Tema Hari Sumpah Pemuda yang ke-91 adalah Bersatu Kita Maju diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, namun bagi pemuda menjadi keharusan karena di tangan pemuda lah Indonesia bisa lebih maju. Pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia.(wizteguhnugroos)
#sumpahpemuda2019

Peserta Lomba Galang Tangguh saat upacara pembukaan, Kamis 10/10


Cilangkap - Gerakan Kwartir Ranting Gumelar menggelar acara Lomba Galang Tangguh 2019 di Lapangan Desa Cilangkap, Kamis 10/10.

Lomba yang dibuka oleh Camat Gumelar Oka Yudhistira Pranyudha, selaku Ketua Mabiran ini diikuti oleh Pramuka Penggalang sebanyak 36 pangkalan SD/MI, 6 SMP/MTs se- kwarran Gumelar, peserta meliputi 42 regu putra dan 42 regu putri.

Menurut Riswo Mulyadi selaku ketua panitia, berbagai macam lomba dilaksanakan pada kegiatan tersebut.

 " Untuk lomba ada beberapa macam diantaranya smapoore, morse, sandi, PU, PK, pioneering, PPPK, pengetahuan doa, kim penglihatan, menaksir, peta panorama, dan yel- yel," katanya.

Riswo juga mengapresiasi dukungan warga Desa Cilangkap pada kegiatan ini, dimana warga menyediakan makanan dan minuman kepada peserta lomba di sepanjang rute yang dilewati.

"Kami selaku panitia sangat berterima kasih, dengan sukarela dan tanpa diminta warga menyediakan makanan dan minuman di sepanjang jalan. Sekali lagi terima kasih kepada seluruh warga Cilangkap," tutupnya.(wizteguhnugroos)

Kepala Desa Samudra saat membuka acara


Samudra - Komunitas pemuda Renggong Bersatu (Reber's) Desa Samudra Kecamatan Gumelar merayakan hari jadi mereka yang ke- 13, Minggu 29/09 di halaman Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) komplek Balai Desa Samudra.

Acara yang menggandeng Karang Taruna Muda Utama Sakti RW 6 Desa Samudra ini menyajikan berbagai kegiatan diantaranya jalan sehat, pameran seni, cek kesehatan gratis dari siswa -siswi SMK Maarif NU 2 Ajibarang dan penggalangan dana untuk pembangunan Musala Nurul Iman.

Ratusan warga mengikuti jalan sehat yang dimulai pukul 8 pagi dan dilepas oleh kepala desa didampingi oleh Babinkamtibmas, tokoh masyarakat dan perangkat desa Samudra. Rute jalan sehat sendiri melalui jalan desa mengelilingi permukiman warga Dusun Renggong dengan start dan finish di depan Poliklinik Kesehatan Desa.

Menurut Fajar Ismanto, ketua penyelenggara, bahwa kegiatan ini dimaksud untuk menggali potensi generasi muda Desa Samudra dalam kreativitas dan karya inovatif.

"Selain jalan sehat, kegiatan ini juga ada pameran seni seperti kerajinan dari batok kelapa, lukisan dengan media kaca atau grafir dan lukisan cat warna. Harapannya akan memberi motivasi kepada kreator- kreator muda lebih giat untuk berkarya," jelasnya.

Kepala Desa Samudra, Kristiono mengapresiasi ide kreatif para pemuda di wilayahnya dalam menggelar acara, bukan hanya berbentuk ceremonial namun juga memberi manfaat kepada warga sekitar.

"Terima kasih kepada para pemuda Reber's, sudah menyelenggarakan acara ini, karena bukan hanya kegiatan jalan sehat dan pameran seni tapi ada juga cek kesehatan gratis. Selain itu ada pula stan untuk sosialisasi stunting yang saat ini menjadi fokus pemerintah dalam penanganan masalah stunting. Penanganan stunting penting sekali demi pertumbuhan anak- anak generasi penerus bangsa," ungkapnya.

Slamet Susilo salah seorang tokoh masyarakat Desa Samudra menyambut baik kegiatan ini. "Sangat bermanfaat bagi masyarakat, semoga kegiatan ini berlanjut dan menjadi ajang kreativitas pemuda," katanya.

Sampai siang hari warga masih antusias mengikuti acara pengundian hadiah sambil dihibur penampilan organ tunggal dan bintang tamu dari kota Purwokerto. Hadiah utama adalah dua ekor kambing dan puluhan hadiah hiburan lainnya.(wizteguhnugroos)

Pemain ISTAC saat bertanding di Kejurprov 

Cilangkap - Ikatan Sepak Takraw Cilangkap (ISTAC) merupakan satu- satunya klub sepak takraw yang ada di wilayah Kecamatan Gumelar. Berdiri  sejak 19 tahun yang lalu, ISTAC semakin diperhitungkan di kancah sepak takraw Kabupaten Banyumas.

Pemain binaan ISTAC kerapkali dipanggil untuk memperkuat tim sepak takraw kabupaten guna mengikuti kejuaraan berlevel provinsi maupun nasional. Beberapa kali meraih penghargaan pada kejuaraan yang diikuti.

Setiap hari, para pemain binaan ISTAC berlatih di lapangan sepak takraw yang berlokasi di RT 2 RW 2 Desa Cilangkap dengan dua orang pelatih lokal, Karseno dan Wiyoso.

"Saat ini ada kurang lebih 30 anak  yang mengikuti latihan di sini, ada yang dari Desa Gumelar, Samudra, Tlaga, mulai dari siswa sekolah dasar sampai SMA," terang Karseno.

Untuk memantau perkembangan para pemain, setiap bulan diadakan evaluasi oleh tim pelatih.

"Evaluasi rutin tiap bulan meliputi passing, smash, servis, game dan kedisiplinan untuk memantau kemajuan dari masing- masing pemain," jelas Karseno.

Meski sudah meraih berbagai prestasi, terutama dalam pembibitan pemain, namun perhatian dari pemerintah desa dan kecamatan masih jauh dari harapan. Lapangan untuk berlatih, fasilitas bola dan jaring masih menggunakan dana pribadi para pengurus dan iuran pemain.

"Seharusnya saat berlatih, satu pemain satu bola, namun karena keterbatasan dana, saat ini dua bola dipakai bergantian. Selain itu, pemain juga perlu berlatih pada malam hari di bawah sorot lampu, agar saat bertanding pada malam hari sudah terbiasa, tapi lapangan kami belum ada lampunya," kata Karseno yang sekarang didapuk oleh PSTI Banyumas menjadi pembina sepak takraw wilayah Kecamatan Gumelar bersama Wiyoso.

Dituturkan oleh Karseno bahwa beberapa kecamatan yang punya potensi sepak takraw bagus seperti Sumpiuh, Rawalo, Kemranjen sudah ada perhatian dari pemerintah setempat.

"Tim dari kecamatan lain itu kalau mengikuti turnamen mereka rombongan menggunakan bis, selain ada sponsor juga ada perhatian dari pemerintah yang menyokong kegiatan mereka. Mudah- mudahan ke depan Gumelar juga seperti itu," ungkapnya.

Di tengah minimnya perhatian pemerintah terhadap pembinaan bibit pemain sepak takraw di Gumelar, salah satu pemain putri binaan ISTAC berhasil lolos pada seleksi atlet Pemusatan Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Provinsi Jawa Tengah. Adalah Zulfa Eka Nurkarisma (14) siswa SMP Negeri 1 Gumelar, telah diterima di program seleksi PPLOP tahun 2019. Saat ini Zulfa tengah berada di balai PPLOP guna mengikuti pelatihan dan pindah sekolah di Semarang dengan biaya ditanggung pemerintah.

PPLOP merupakan program seleksi atlet pelajar melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar)Jawa Tengah, dimana setiap atlet yang diterima akan mendapatkan fasilitas asrama, sekolah, makan dan uang saku. Selanjutnya akan menjadi atlet yang membela Jawa Tengah terutama saat Popnas.

"Buat adik- adik yang berminat untuk berlatih sepak takraw, kami sangat terbuka untuk siapa saja, silakan datang langsung ke sekretariat ISTAC di RT 2 RW 2 Desa Cilangkap," lanjut Karseno.

Saat ini ISTAC turut ambil bagian dalam Liga Sepak Takraw Banyumas 2019. Meski dengan dana pas-pasan, mereka mengirim empat tim untuk mengikuti turnamen, Oktober mendatang memasuki putaran ke empat yang berlangsung di GOR Satria Purwokerto.

"Kami mengirim empat tim mengikuti liga, untuk tim senior kami targetkan masuk final, sementara bagi yang junior, hitung- hitung menimba pengalaman," tutup Karseno.(wizteguhnugroos)
------
*bagi anda yang ingin berpartisipasi untuk kemajuan sepak takraw di wilayah Kecamatan Gumelar atau berminat untuk berlatih sepak takraw, bisa menghubungi nomor WA :
(082221073796 & 085799010717)

Eddy Pranata saat tampil di sebuah acara


Cihonje - Ketua Jaspinka (Jaringan Sastra Pinggir Kali) Cirebah, Desa Cihonje Kecamatan Gumelar,  Banyumas, Eddy Pranata PNP mendapat undangan mengikuti dua acara Festival Sastra Internasional. Undangan diterima setelah puisi yang dikirimnya lolos kurasi di dua festival tersebut.

Eddy Pranata lolos kurasi Festival Internasional Gunung Bintan yang akan dilaksanakan tanggal 28 Oktober sampai dengan 1 November 2019 di Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Ia juga lolos kurasi di Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival yang akan digelar tanggal 29 November sampai dengan 1 Desember 2019 di kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

“Bersyukur sekali saya, yang tinggal di pelosok desa, bisa diundang mengikuti festival sastra bertaraf nternasional,” kata Eddy Pranata. “Semoga ini menjadi pertanda bahwa sastra benar-benar telah menjelajah dunia," lanjutnya.

Puisi yang mengantarkan Eddy Pranata ke Festival Sastra Gunung Bintan itu berjudul “Aku Mengejarmu dengan Sesekali Terguling dan Terluka”. Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2019 dan Hari Puisi Indonesia 2019 Kepulauan Riau itu diprakarsai oleh Yayasan Jembia Emas dan Dewan Kesenian Kepulauan Riau dengan dukungan Dinas Kebudayaan Kepulauan Riau, Dinas Pariwisata dan Budaya Pemkot Tanjung Pinang dan Pemerintah Kabupaten Bintan.

Untuk menandai perhelatan tersebut, panitia akan menerbitkan buku antologi puisi Jazirah 2 dengan tema “Segara Sakti, Rantau Bertuah” (Jazirah Melayu dalam Puisi).

Salah seorang penggagas acara, Rida K Liamsi menyebutkan, "Segara Sakti Rantau Bertuah" adalah nama lain dari kawasan Maritim yang terbentang dari Laut Cina Selatan, Selat Melaka sampai ke Selat Karimata. Sejak beratustahun lalu, kawasan itu menjadi pusat pelayaran, perdagangan dan pusaran sejarah kemaharajaan Melayu serta pertembungan kebudayaan Melayu dengan kebudayaan dunia lainnya.

Festival Sastra Gunung Bintan ini akan dihadiri para penyair Negeri Serumpun (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darusssalam, Thailand, Miyanmar, Kamboja dan Vietnam).

Sementara itu, puisi yang mengantarkan Eddy Pranata ke Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival berjudul “Apel dari Kebun dalam Dirimu. ”Festival ini adalah festival sastra independent yang secara parsial didanai oleh Pemerintah Kota Banjarbaru dan pihak-pihak lain yang mempunyai kepedulian yang sama. 

Acara ini diselenggarakan dengan kerjasama luas antara lembaga dan individu yang peduli dengan perkembangan dan pembacaan puisi, pembacaan cerita pendek, serta pemutaran film. Selain itu untuk meluaskan ruang sastra, akan ada pagelaran musik dan tari. Pada bagian yang lain turut pula ditampilkan seminar sastra, konferensi dan pameran arsip sastra.

Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival bertujuan mempromosikan Sastra Indonesia dan Serumpun, Puisi dan Prosa, mengangkat potensi Kota Banjarbaru sebagai Kota Sastra dan titik pijar Budaya. Lebih lanjut untuk mengembangkan diri menjadi Festival yang bersifat tetap, tahunan dan berjangkauan internasional.

Sebuah langkah untuk merangkai satu struktur yang efisien dan memungkinkan kerjasama antara unsur-unsur masyarakat sipil, pihak-pihak swasta, organisasi-organisasi di level nasional dan internasional, sekaligus untuk menjalin kerjasama produktif dengan pihak-pihak di daerah, termasuk pemerintah daerah.(wizteguhnugroos)

Jamaah Salat Istisqo sedang mengikuti khutbah

Gumelar - Ribuan Warga Gumelar pagi ini Minggu 22/09 melaksanakan salat istisqo di Lapangan Desa Gumelar yang digelar oleh Musyawarah Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Gumelar.

Musim kemarau yang berlangsung saat ini mengakibatkan hampir seluruh wilayah di Kecamatan Gumelar kekurangan air bersih dan mengalami kekeringan. Berangkat dari situlah kemudian MWCNU dengan berbagai elemen organisasi seperti Ansor, Banser, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU menggelar salat Istisqo untuk meminta segera turun hujan.

Agus Muslim selaku ketua panitia mengungkapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak dalam menunjang kelancaran acara.

"Terima kasih kepada pemerintah desa, kecamatan dan semuanya yang sudah bersama- sama dengan niat baik melaksanakan salat istisqo, dan sangat berharap semoga Alloh Swt segera memberikan hujan," katanya.

Sementara bertindak selaku imam dan khotib salat adalah Rois Suriyah Nahdlatul Ulama Kecamatan Gumelar, KH. Akhmad Ridwan, S.Pd.

Selepas salat, dilaksanakan Tabligh Akbar dengan menghadirkan 10 ustaz diantaranya H. Mujamil, Riswo Mulyadi, Akhmad Khambali, Masrokhan, Adurrokhman, Abu Bakar, Nasirudin dan Akhmad Suwandar.(wizteguhnugroos)

Warga saat membersihkan sampah di sungai dalam aksi WCD

Gumelar - Aksi bersih- bersih sampah dalam rangka World Clean up Day 2019 tingkat Kecamatan Gumelar dilaksanakan Sabtu 21/09.

Acara diawali dengan apel bersama Formompinkec dan seluruh dinas instansi, Korwil Dindik, guru, Linmas, Pramuli, Karang Taruna, para kepala sekolah dan siswa- siswi sekolah dasar hingga tingkat lanjut di wilayah Kecamatan Gumelar.

Selepas apel persiapan World Clean up Day, dilanjutkan dengan aksi bersih- bersih sampah dengan lokasi meliputi lingkungan kantor, masjid, permukiman warga, sungai dan sepanjang jalan raya.

Sinung Tri Marhaendro selaku koordinator WCD Kecamatan Gumelar mengungkapkan terima kasih kepada seluruh peserta aksi, sehingga acara sukses digelar.

" Mudah- mudahan aksi bersih- bersih ini bukan hanya dilakukan pada saat World Clean up Day, namun juga akan terus berlanjut sehingga akan menunjang pada kesehatan kita semua dan kinerja lebih maksimal, pokoknya sehat dan sehat," ungkapnya.

Sementara Slamet, seorang warga yang mengikuti aksi bersih- bersih di bawah jembatan Sungai Tajum mengungkapkan kekesalannya pada warga yang membuang sampah di sungai.

"Kami mohon kepada warga jangan membuang sampah di sungai karena dampaknya tidak baik bagi kesehatan kami warga yang bertempat tinggal dekat dengan sungai. Kepada pemerintah  desa, kabupaten dan provinsi mohon untuk membuat penampungan sampah di kecamatan kami, tiap desa satu sehingga bisa mengatasi persoalan sampah," katanya.

Sungai memang menjadi tempat favorit membuang sampah. Biasanya, dengan mengendarai sepeda motor, mereka melemparkan sampah yang dibungkus kantong plastik dari atas jembatan.
(wizteguhnugroos)

Kepala Desa Tlaga beserta rombongan sampai di lokasi acara

Tlaga - Grebeg Sura Desa Tlaga tahun ini dipusatkan di Grumbul Tlaga Desa Tlaga Kecamatan Gumelar, Kamis siang, 12/09. Dihadiri oleh Camat Gumelar, Kapolsek, Danramil, kepala desa se- Kecamatan Gumelar, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya, Grebeg Sura berlangsung meriah.

Acara diawali pelepasan iring - iringan kepala desa yang diikuti seluruh perangkat desa dan warga. Peserta rombongan beriringan membentuk barisan dan membawa tumpeng raksasa yang dibuat dari sayur - mayur, buah- buahan dan padi. Hasil bumi lainnya dibawa oleh peserta iring- iringan  menggunakan tenong yang disunggi di atas kepala. Di sebelah kepala desa, tampak salah satu warga membawa kendi berisi air putih.

Rombongan lalu berjalan kaki sepanjang 500 meter menuju lokasi acara dengan diiringi musik tradisional kentongan. Sampai di lokasi, rombongan disambut oleh Camat Gumelar Oka Yudhistira Pranayudha. Selanjutnya penyerahan kendi dari rombongan untuk kemudian dilakukan prosesi acara pecah kendi dengan di benturkan ke atas tanah oleh Camat Gumelar. Pecah kendi merupakan simbol bahwa segala permasalahan bisa dipecahkan dan diselesaikan.

Setelah ditutup dengan doa, barulah kemudian gunungan tumpeng raksasa berisi sayur- mayur dan hasil bumi ini menjadi rebutan. Warga berebut untuk mendapatkan sebanyak- banyaknya sayur maupun buah dari tumpeng raksasa tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Tlaga Riswoto, S.Pd.I mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan tamu undangan yang hadir.

" Terima kasih yang sebesar- besarnya kepada panitia penyelenggara dan para tamu undangan, kami berharap dukungan semua pihak agar acara ini terus bisa dilaksanakan setiap tahunnya. Selain untuk menghormati para leluhur juga kami berharap ini bisa menjadi wisata baru di Desa Tlaga," katanya.

Sementara itu Camat Gumelar, Oka Yudhistira mengapresiasi kegiatan budaya yang digelar oleh pemerintah desa Tlaga.

" Ini acara yang harus terus dilestarikan, harus terus dilaksanakan di tengah zaman modern seperti sekarang. Saat ini acara budaya tradisional sudah semakin tergerus oleh budaya - budaya modern, jadi ayo kita sama - sama lestarikan budaya dan kesenian kita," ungkap Oka.

Sebelumnya, ketua panitia Suwito mengungkapkan bahwa acara suran kali ini lebih meriah dari tahun- tahun sebelumnya.

" Alhamdulillah, Grebeg Sura tahun ini lebih tertib, lebih meriah dari sebelumnya. Masyarakat sangat antusias mengikuti rangkaian acara dari mulai ziarah ke makam Eyang Rebo, sembelih kerbau, Istighosah dan hari ini di acara puncak suran," jelasnya.

Usai acara sambutan- sambutan, dilanjutkan dengan pentas kesenian Lengger dari grup Lengger asal Desa Tlaga.(wizteguhnugroos)



Ziarah di makam Eyang Rebo

Tlaga - Rabu, 18/09 dalam rangkaian acara Grebeg Sura Desa Tlaga Kecamatan Gumelar, warga Desa Tlaga melakukan ziarah ke makam leluhur pendiri Desa Tlaga, Eyang Ranukertawijaya atau sering disebut Eyang Rebo.

Dipimpin oleh Darko tokoh agama setempat, ziarah dilakukan mulai pukul 10.00 WIB. Kepala Desa Tlaga, Riswoto bersama seluruh perangkat desa berbaur bersama warga, berdoa di area pemakaman Panggung Wangi tempat disemayamkannya Eyang Rebo dan keluarga.

Eyang Rebo atau eyang Ranukertawijaya merupakan tokoh yang membuka dan mendirikan perkampungan yang lantas disebut Desa Tlaga.

Setelah acara ziarah, kemudian dilaksanakan acara ramah tamah di musala Panggung Wangi yang lokasinya masih di area pemakaman, selanjutnya makan bersama sebagai bentuk rasa syukur terhadap rezeki yang diberikan Tuhan yang maha esa.

Menurut Sekretaris Desa Tlaga, Kismo, acara ziarah ini rutin dilakukan setiap tahun dalam rangka mendoakan para leluhur.

"Inti acara ini adalah mendoakan para leluhur pendiri desa sekaligus mengenang dan memperkenalkan sejarah berdirinya desa kepada generasi muda," ungkapnya.

Malam harinya, akan dilaksanakan acara istighosah di Balai Desa Tlaga dan esoknya, Kamis 19/09, digelar puncak kegiatan Grebeg Sura dengan menampilkan iring-iringan pembawa hasil bumi, gunungan tumpeng dan pentas seni lengger, yang akan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB.

Sebelumnya dilakukan juga ritual sembelih kerbau yang dagingnya dibagikan kepada warga Desa Tlaga.(wizteguhnugroos).


Gumelar- World Cleanup Day akan digelar Sabtu 21/09 pekan ini. Aksi bersih- bersih sampah bersama ini dilakukan oleh seluruh negara termasuk Indonesia.

Di Indonesia dikabarkan sebanyak 34 provinsi akan serentak mengikuti event tahunan tersebut. Dan 3,3 juta orang pun turut menjadi partisipan.

Tak ketinggalan di Kabupaten Banyumas, seluruh warga diharapkan terlibat dalam aksi bersih- bersih sampah pada Sabtu pekan ini.

Melalui video di akun Instagramnya, Bupati Banyumas @ir_achmadhusein mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam World Cleanup Day 2019.

"Ayuh sedulur kabeh sing ning Banyumas, aja kelalen tanggal selikur dina setu mulai jam nem tekan jam sanga, bersih - bersih ning sekitare dewek ben Banyumas bebas sampab plastik. Banyumas kudu resik, Banyumas kudu indah, Banyumas kudu sing rapi, sing ngangeni dipanggoni," demikian kutipan video di akun Instagram Bupati terkait World Cleanup Day. (wizteguhnugroos)


Trismo saat mengerjakan pesanan kerajinan batok kelapa

Tlaga - Pohon kelapa mempunyai banyak manfaat di seluruh bagiannya. Mulai dari batang pohon, daun, lidi dan tentu buah kelapanya, baik kelapa muda maupun kelapa tua. Bahkan serabut dan batok kelapa pun bisa dimanfaatkan untuk pelbagai kebutuhan.

Khusus batok atau tempurung kelapa, selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat arang, juga bisa diubah menjadi kerajinan unik dan punya nilai ekonomi tinggi.

Seperti yang dilakukan oleh salah seorang warga Desa Tlaga Kecamatan Gumelar, Trismo (44). Ia memanfaatkan batok atau tempurung kelapa menjadi kerajinan tangan. Berkat insting seninya yang ditempa sejak dari sekolah dasar,  Trismo mengubah batok kelapa menjadi hiasan rumah berupa tanaman, bunga, burung, asbak, celengan, teko, cangkir dan beragam kerajinan lainnya.

Di workshop miliknya yang beralamat di RT 2 RW 5 Grumbul Sumber, sehari - hari ia berkutat dengan batok kelapa sebagai sarana menyalurkan ide kreatifnya.

Menurut Trismo, bakat seni yang sebenarnya adalah di bidang seni lukis. Saat mengenyam bangku sekolah dasar sudah mulai melukis, namun selepas ia bekerja di luar negeri, minatnya kemudian beralih ke kerajinan tangan dengan memanfaatkan limbah batok kelapa.

"Awal mulanya saya hanya ingin  menyalurkan hobi saya di bidang seni. Selepas saya bekerja di Brunei Darussalam pada perusahaan jasa pembuatan taman dan hiasan, saya pun mantap untuk menyalurkan hobi, dan saya memilih membuat kerajinan tangan dari batok kelapa," ungkapnya.

Dalam sehari, Trismo bisa memproduksi empat buah kerajinan dari batok kelapa, dengan kisaran harga mulai dari tiga puluh ribu sampai empat ratus ribu rupiah sesuai dengan bentuk, ukuran dan tingkat kesulitannya.

"Pengerjaan untuk saat ini dilakukan sendiri dan masih menggunakan peralatan seadanya, jadi produksinya dalam sehari belum bisa banyak," katanya.

Meski menggunakan peralatan sederhana, namun hasil kreasinya tidak kalah dengan produk - produk serupa yang menggunakan peralatan modern. Model dan bentuknya artistik, ditambah pernak - pernik yang membuat hasil karya Trismo lebih menarik.

Menurutnya, proses pembuatan kerajinan batok kelapa ini tidak terlalu sulit. Bahan baku yang didapatpun dia peroleh dari kebun dan pekarangan rumah.

"Setelah mendapatkan batok, kemudian saya pilih dan tentukan model yang pas dari masing- masing batok. Baru kemudian saya produksi sesuai bentuk dan karakter batok," tuturnya.

Pemilihan model yang disesuaikan dengan bentuk batok ini sangat penting, karena akan berpengaruh pada hasil akhir.

"Pemilihan batok sangat penting, misalnya untuk membuat celengan berbentuk babi, maka saya harus mencari batok yang bentuknya mudah saya ubah menjadi babi, ditambah pernak- pernik untuk mulut, kaki dan kuping sebagai penegas bentuk babi," jelasnya.

Selain dari batok kelapa, Trismo juga membuat kerajinan dari akar, bambu dan pot berbahan semen yang dibuat menyerupai batang pohon. Lebih lanjut, ia juga bisa mengerjakan model dan bentuk sesuai keinginan pemesan.

Sementara itu terkait pemasaran, Trismo mengungkapkan bahwa saat ini baru menjangkau seputar tempat tinggalnya dan desa di wilayah Kecamatan Gumelar.

"Untuk pemasaran saat ini masih di lingkungan warga sekitar dan tetangga desa, lewat promosi dari mulut ke mulut," ujarnya.(wizteguhnugroos)




Alat pembakar sampah di Desa Karangkemojing

Karangkemojing - Desa Karangkemojing saat ini sudah mulai bergerak untuk mengatasi permasalahan sampah. Adalah alat pemusnah sampah sederhana yang dibuat dengan memodivikasi song dan besi.

Sampah - sampah anorganik dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam alat lalu dimusnahkan dengan cara dibakar.

Alat pembakar ini terdiri dari song sebagai wadah, kemudian di dalam song ada rangkaian besi atau kita sebut sarangan, lalu penutup song dan cerobong asap.

Meski dibakar, namun asap yang keluar dari cerobong tidak terlalu banyak, berbeda saat sampah dibakar langsung tanpa menggunakan alat ini

"Ini pekerjaan rumah bagi kami, nantinya bagaimana caranya agar tidak ada asap saat pembakaran," kata Sekdes Karangkemojing Sardi.

Saat ini, alat pembakar sampah sudah ada beberapa dan sebagai percontohan akan dilaksanakan di satu RW, sebagai apresiasi terhadap RW yang mengusulkan alat tersebut.

Untuk sampah organik, saat ini ada warga yang sedang melakukan pengolahan untuk dibuat Magot. (wiz)



Peserta Rembug Stunting menyampaikan usulannya

Dalam upaya pencegahan Stunting, desa - desa di wilayah Kecamatan Gumelar melaksanakan kegiatan Rembug Stunting dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan lembaga desa, diantaranya Kader Posyandu, Tokoh Masyarakat, para pendidik PAUD, KPMD, LPMD, Bidan Desa dan Kader Pembangunan Manusia (KPM).

Sesuai dengan Surat Edaran Bupati Banyumas Nomor 050/ 4152 tertanggal 30 Agustus 2019 bahwa penyusunan RPJM desa tahun 2020 sampai 2025, pemerintah desa harus memperhatikan berbagai hal, diantaranya adalah penyelenggaran 5 (lima) paket layanan pencegahan stunting terhadap sasaran rumah tangga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Kelima paket layanan pencegahan stunting tersebut meliputi layanan kesehatan ibu dan anak/ KIA, layanan koseling gizi terpadu, layanan air bersih dan sanitasi, layanan perlindungan sosial, dan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Kelima paket layanan pencegahan stunting tersebut, diharapkan agar dibiayai oleh desa dengan memasukkan ke dalan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM desa) tahun 2020 - 2025.

Usulan - usulan dalam Rembug Stunting di 10 desa dalam wilayah Kecamatan Gumelar hampir sama, diantaranya pemenuhan fasilitas Posyandu (alat ukur panjang bayi, alat timbang badan, Alat Permainan Edukatif, matras untuk senam ibu hamil),  pemberian susu dan makanan tambahan untuk ibu hamil dan Baduta (bawah dua tahun), jambanisasi bagi ibu hamil, konsultasi gizi, dan dukungan operasional serta insentif bagi kader Posyandu.

Pencegahan stunting diharapkan mendapatkan porsi tersendiri pada pemerintah desa demi terciptanya sumber daya manusia yang unggul bagi pembangunan Nasional.(wizteguhnugroos)

Eddy Pranata menunjukkan hadiah yang diraihnya

Kabar Gumelar - Eddy Pranata PNP (55) penyair asal Cirebah Desa Cihonje Kecamatan Gumelar. Pengelola sekaligus pendiri komunitas sastra Jaspinka ( Jaringan Sastra Pinggir Kali ) yang beralamat di RT 02 RW 08 Desa Cihonje Kecamatan Gumelar, meraih penghargaan tingkat  Nasional pada lomba Cipta Cerpen dan Puisi 2019 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Hari Puisi Indonesia.

Puisinya yang berjudul "Matahari Jakarta yang Selalu Menyala", menyabet penghargaan sebagai Puisi Umum Terbaik pada ajang yang diikuti oleh kurang lebih 600 peserta dari seluruh penjuru Indonesia, sementara dewan juri terdiri dari Rida K Liamsi, Abdul Hadi WM, dan Presiden Penyair Indonesia Sutarji Calzoum Bachri, yang sudah tidak asing di dunia sastra Indonesia.

Jumat sore 26/07 bertempat di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta ,  pria yang pernah diundang pada Pertemuan Sastrawan Nusantara di Johor Bahru Malaysia ini pun mendapat penghargaan dan hadiah sebesar 9,1 juta rupiah.

Eddy Pranata mulai menulis puisi sejak tahun 1982, beberapa buku puisi karya Eddy Pranata antara lain, Improvisasi Sunyi (1997), Sajak-sajak Perih Berhamburan di Udara (2012), Bila Jasadku Kau Masukkan Liang Kubur (2015), Ombak Menjilat Runcing Karang (2016), Abadi dalam Puisi (2017.

Puisi- puisinya juga dipubliksikan di majalah Horison, Aksara, Litera, Kanal, Jejak, Jawa Pos, Indo Pos, Suara Merdeka, Media Indonesia, Kedaulatan Rakyat, Satelit Pos dan media- media lainnya.

Sebuah pesan sederhana namun sangat dalam maknanya dilontarkan beliau "Jangan remehkan puisi, karena sekarang sudah mahal harganya. Terbukti, satu judul puisi saya bernilai 9,1 juta. Hahaha!, " ucapnya. (wizteguhnugroos)


lir Prawono bersama lukisan hasil karyanya

Kabar Gumelar - Lir Prawono, pemuda 19 tahun ini punya daya imajinasi di atas rata- rata. Sejak kecil ia sudah berbakat di bidang seni lukis, namun baru serius melukis sejak kelas 11, SMA PGRI Gumelar.

Melukis menggunakan pensil dengan media kertas sudah dijalaninya sejak lama, menurutnya itu sangat mainstream. Hingga ia mencoba menantang dirinya untuk melukis menggunakan limbah label kemasan botol plastik. Beberapa kali melakukan percobaan akhirnya ia berhasil membuat lukisan dengan limbah tersebut.

Butuh keuletan dan kesabaran lebih saat menempelkan potongan - potongan plastik di atas sketsa yang telah dibuatnya menggunakan pensil. Tak hanya itu, ia juga harus lihai memilih warna dan gelap terangnya  plastik agar serasi dengan tema lukisannya, sementara waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan satu buah lukisan tiga sampai empat hari.

"Untuk  lukisan dengan pensil baik hitam putih maupun warna sudah sejak lama banyak yang pesan. Kalau yang dari limbah plastik ini baru beberapa termasuk lukisannya pak Ganjar, " ungkapnya.

Lir menggunakan media sosial Facebook untuk mengenalkan hasil karyanya kepada masyarakat. Selain itu dia juga pernah beberapa kali mengikuti pameran seni lukis bersama komunitas lukisnya.

Saat ini, pemuda asal Desa Gumelar tersebut sedang mengerjakan beberapa pesanan lukisan dari mulai lukis dengan pensil hitam putih, warna, dan lukisan menggunakan limbah plastik. (wizteguhnugroos)

Camat Gumelar memberikan sambutan dalam acara Deklarasi Pilkades Damai, Senin 15/07.

Gumelar - Deklarasi Pilkades Damai dalam rangka Pilkades Serentak tahun 2019 tingkat Kecamatan Gumelar dilaksanakan Senin, 15/07 di Aula Kecamatan Gumelar. Hadir dalam acara tersebut Forkompincam, Camat, Kapolsek, dan Danramil 14 Gumelar, dan seluruh calon kepala desa dalam wilayah Kecamatan Gumelar.
Deklarasi ini bertujuan agar pelaksanaan Pilkades berjalan aman, damai, tenang dan nyaman. Dalam rangkaian acara tersebut, masing-masing calon kepala desa menandatangani kesepakatan pelaksanaan Pilkades Damai pada spanduk yang telah disediakan oleh panitia kecamatan. Setelah sebelumnya membaca deklarasi dan menandatangani berita acara.
Camat Gumelar, Oka Yudhsitira mengatakan sangat mengapresiasi kehadiran para calon kepala desa dalam acara tersebut di tengah kesibukan mencari dukungan.
" Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para calon kepala desa yang hari ini bisa hadir. Dengan kehadiran saudara semua, menandakan komitmen terhadap lancarnya pelaksanaan Pilkades yang akan berlangsung sebentar lagi," ungkapnya.
Selain itu, Oka juga mengajak kepada para calon kepala desa untuk menjaga kondusifitas pelaksanaan Pilkades. Dengan menjaga kerukunan dan menghindari gesekan antar pendukung. Setelah Camat Gumelar memberikan sambutan, kemudian berturut-turut Kapolsek dan Danramil 14 Gumelar menyampaikan sambutan yang pada intinya siap menyukseskan agenda Pilkades Serentak tingkat Kecamatan Gumelar.
Usai acara, para calon kepala desa berfoto bersama jajaran Forkompincam didampingi oleh Pelaksana Tugas Kepala Desa, Panitia Pilkades, dan Panitia Pengawas Pilkades desa masing - masing.
Seperti diketahui, bahwa dari 10 desa dalam wilayah Kecamatan Gumelar, 9 desa akan melaksanakan Pilkades Serentak pada 23 Juli tahun ini. Sementara satu desa yaitu Desa Cilangkap sudah melaksanakan Pilkades pada tahun 2017 yang lalu. (wiz)

Camat Gumelar memeriksa pasukan didampingi Komandan Upacara, Rabu 19/6

Gumelar - Rabu 19/6 bertempat di Lapangan Desa Gumelar, dilaksanakan acara Gebyar Paud  Pusat Kegiatan Gugus (PKG) Dindik Kecamatan Gumelar.

Acara yang diikuti oleh sekitar 1000 anak PAUD dan TK Pertiwi se- Kecamatan Gumelar baik Formal maupun Non Formal ini dimulai pukul 08.30 WIB.

Menurut ketua panitia, Darsini, S.Pd, turut dalam kegiatan ini adalah pengasuh atau guru yang berjumlah 127 orang.

" Acara pada pagi hari ini diikuti oleh seribu anak dari PAUD dan TK Pertiwi baik Formal maupun Non Formal dengan didampingi 127 orang pengasuh atau guru," ungkapnya.

Selain itu, dijelaskan pula bahwa biaya yang dikeluarkan untuk menggelar acara ini adalah sejumlah lima belas juta rupiah. " Dana digunakan selain untuk acara hari ini, juga sudah digunakan pada acara lomba- lomba tingkat kabupaten yang sudah dilaksanakan tanggal 25 bulan April 2019 kemarin," katanya.

Hadir dalam acara tersebut Camat Gumelar beserta jajaran Forkompincam, Korwilcam Dindik Kecamatan Gumelar, Sekretaris Desa Gumelar dan sejumlah relawan komunitas radio amatir Rapi.

Dalam sambutannya, Camat Gumelar Oka Yudhistira mengharapkan peran serta aktif baik dari para guru maupun orang tua dalam mengawasi perkembangan anak.

"Saya titip anak- anak usia 4,5,6 agar dididik, diawasi baik di lingkungan sekolah maupun rumah. Kurangi interaksi dengan benda mati, seperti Handphone, juga Televisi. Perbanyak interaksi dengan teman- teman, dengan lingkungan dengan keluarga di rumah. Buat ibu - ibu, jangan kasih Handphone anaknya asal anteng yah," jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan beragam atraksi dan seni dari para siswa, Drumben dari TK Diponegoro, Senam Sehat Kreasi Anak Indonesia, menyanyi bersama anak PAUD Kabupaten Banyumas, minum susu bersama. Usai acara, para peserta melakukan pawai kendaraan dengan rute start dari Lapangan Desa Gumelar menuju ke Grumbul Karanganjog Desa Cihonje.(WizteguhNugroos)

Pedagang kopiah diserbu pembeli, Selasa 4/6 di Pasar Pahing Gumelar
Gumelar - Jelang perayaan Idulfitri 1440 H besok, situasi Pasar Pahing Desa Gumelar terlihat lebih ramai dari biasanya.

Dari pantauan Admin KG hari ini, Selasa 4/6, pengunjung mengalami peningkatan. Persiapan lebaran menjadi alasan  berjubelnya warga untuk membeli berbagai macam kebutuhan.

Keramaian transaksi terlihat pada pedagang kopiah, sandal, daging ayam, ketupat, dan ayam kampung. Pedagang kembang api pun tak luput dari serbuan pembeli.

Sayur- sayuran pun menjadi buruan para ibu rumah tangga. Selain untuk dimasak saat lebaran, sayuran juga sebagai persediaan pasca lebaran. Karena beberapa hari setelah lebaran, biasanya sayuran sulit didapatkan. (wizteguhnugroos)

Suasana rapat pleno rekapitulasi  perolehan suara Pemilu 2019 Kec. Gumelar, Sabtu 20/04
Gumelar - Rapat Pleno Terbuka Hasil Perolehan Suara Pemilu 2019 tingkat Kecamatan Gumelar digelar Sabtu 20/04 di halaman kantor Kecamatan Gumelar.

Sampai dengan pukul 23.00 WIB sore ini, baru tiga desa yang sedang melakukan penghitungan, yaitu Desa Karangkemojing, Kedungurang dan Desa Gumelar.

Rapat Pleno penghitungan akan dilanjutkan pada Minggu 21/04, menyelesaikan penghitungan tujuh desa tersisa dari sepuluh desa se- Kecamatan Gumelar.

Seperti diketahui bahwa Rekapitulasi hasil perolehan suara dilakukan secara berjenjang dimulai dari TPS, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional.

Tahapan penghitungan dan rekapitulasi suara tertuang dalam PKPU Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019. (wizteguh)




Camat Gumelar saat perkenalan, Senin 15/04 di Balai Desa Gumelar

Gumelar - Camat Gumelar Oka Yudhistira P, S.STP, M. Si selaku camat Gumelar yang baru, berkenalan  di tempat tugasnya yang baru, Senin 15/04 di Balai Desa Gumelar.

Hadir dalam acara perkenalan tersebut, Kapolsek, Danramil, Kepala Puskesmas, Kepala KUA, Korwil Dindik Kecamatan Gumelar, para kepala sekolah dan seluruh kepala desa dalam wilayah Kecamatan Gumelar.

Oka Yudhistira merupakan camat Gumelar yang baru, hasil lelang jabatan dan dilantik pada Kamis, 12/04 kemarin. Sebelumnya menjabat sebagai Sekcam Ajibarang.

Dalam sambutannya, Camat Gumelar berharap agar seluruh elemen pemerintah di wilayah Kecamatan Gumelar bahu membahu, bekerja sama dalam melaksanakan tugas. Tak lupa menyampaikan pesan dari Bupati Banyumas untuk menyelesaikan beragam persoalan diantaranya Kemiskinan, Sampah, PSN dan persoalan lain yang belum terselesaikan.

"Saya mohon dibantu dalam melaksanakan tugas di sini, karena saya camat baru, semoga kita dapat bekerja sama dengan baik," ungkapnya.(wizteguhnugroos)


Suasana acara Germas, Sabtu 06/04 

Gumelar - Puskesmas Gumelar menggelar acara Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Sabtu 06/04 di Lapangan Depok Gumelar.

Dalam kampanye ini dilakukan gerakan makan buah jeruk bersama seluruh peserta yang meliputi Forkompincam, para kepala desa, dan kader Posyandu di seluruh wilayah Kecamatan Gumelar.

Sebelumnya acara yang turut dihadiri perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas ini, dibuka oleh Kepala Puskesmas Gumelar dr. Sri Retno Wulandari dan dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kader dengan usia tertua yang masih aktif.

GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan suatu tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. (wizteguhnugroos)

Kordiv SDM Bawaslu Kabupaten saat memberikan materi

Gumelar - Panwaslu Kecamatan Gumelar menggelar acara Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif, Selasa 19/03 di Aula Kecamatan Gumelar.

Hadir dalam acara tersebut dari Unsur Forkompinkec Gumelar,  dengan peserta sosialisasi meliputi perwakilan anggota Linmas, pengurus PKK desa, Ketua PAC Muslimat, koordinator PLKB, dan koordinator PPL Dinas Pertanian.

Hadir pula Koordinator Divisi SDM Bawaslu Kabupaten Banyumas Muhamad Rif'an Muhajirin selaku narasumber sosialisasi.

Dalam pemaparannya, Muhamad Rif'an menjelaskan, bahwa partisipasi masyarakat sangat penting artinya bagi kesuksesan pelaksanaan Pemilu.

"Mensukseskan Pemilu adalah kewajiban kita semua. Tidak hanya menjadi tugas Bawaslu, namun juga pengawasan partisipatif dari masyarakat," jelasnya.

Acara Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif sendiri merupakan agenda Badan Pengawas Pemilu yang diselenggarakan di seluruh kecamatan melalui Panwaslu Kecamatan.(wiz)

Curug Duwur 
Karangkemojing - Sejumlah curug berada dalam satu jalur di aliran Kali Pada, Desa Karangkemojing, Kecamatan Gumelar.

Terhitung ada empat buah curug yang layak menjadi potensi destinasi wisata di tepi Desa Karangkemojing.

Curug - curug tersebut oleh warga setempat diberi nama antara lain, Curug Duwur, Curug Pucung, Curug Watu dan Curug Tembaga.

Tebing Kamulyan 

Tak hanya curug. Tebing tinggi menjulang di tepi Kali Pada juga menjadi pemandangan yang eksotis.

Tebing tegak lurus setinggi kurang lebih 50 meter ini disebut Tebing Kamulyan, mengingatkan pada sebuah tempat wisata Ngarai Hijau (Green Canyon) di Pangandaran, dengan tebing curam nan eksotis.(wiz)

Selfie Deck sedang dalam tahap pembangunan

Gumelar - Wanawisata Mbulu Kuning terus berbenah seiring meningkatnya jumlah pengunjung setiap minggunya.

Seperti terlihat pada hari ini, Sabtu 23/02, terlihat sedang ada pengerjaan wahana baru berupa Selfie Deck di atas Curug Mbulu Kuning.

Wahana ini selain sebagai Selfie Deck, juga berfungsi sebagai View Deck untuk melihat keindahan aliran sungai dengan bebatuan eksotis dan merasakan semilir angin hutan pinus.

Selain Selfie Deck, di Mbulu Kuning ini sudah ada kolam renang khusus untuk anak-anak. Wanawisata ini juga mempunyai wisata andalan berupa Curug Klapa Sawit dan Curug Mbulu Kuning.

Mbulu Kuning merupakan salah satu wisata yang ada di wilayah Kecamatan Gumelar. Tepatnya di Dusun Mijahan Desa Gumelar.

Wisata lain yang ada di Kecamatan Gumelar adalah Curug Senthong di Desa Samudra, dan Wanawisata Alas Kaliung yang berlokasi di Desa Tlaga.(wiz)


Camat Gumelar saat berpamitan didampingi istri


Gumelar - Camat Gumelar, Roni Hidayat, S.STP, M.Si berpamitan pindah tugas ke Kecamatan Wangon, Jumat, 15/02 di Aula ex-BPLLKMD Kecamatan Gumelar.
Hadir dalam acara tersebut, Kapolsek, Danramil, dan anggota DPRD Banyumas Agus Supriyanto, serta segenap tokoh masyarakat, Kepala Dinas/ Instansi di wilayah Kecamatan Gumelar.
Menjabat selama dua tahun delapan bulan sebagai Camat Gumelar, Roni mengungkapkan sangat berkesan selama bertugas di Kecamatan Gumelar.
Jabatan Camat Gumelar, sementara diisi oleh Pelaksana Tugas Camat, Krisianto, AP yang merupakan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Gumelar.
Seperti diketahui, bahwa pada Jumat 08/02 lalu, Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein mengambil sumpah/ janji dan melantik 464 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas.
Salah satu pejabat yang dilantik dan pindah tugas adalah Camat Gumelar Roni Hidayat, yang pindah tugas ke Kecamatan Wangon. (wiz)



Pemuda Karang Taruna sedang memilah sampah

Tlaga- Sampah saat ini tidak hanya menjadi persoalan daerah perkotaan. Di desa-desa pun, sampah mulai menjadi permasalahan serius bagi kesehatan lingkungan. Berawal dari situ, para pemuda Karang Taruna Muda Utama Sakti Grumbul Jambenom Desa Tlaga Kecamatan Gumelar, tergerak untuk mulai menangani dan mengelola sampah. Sampah yang berserakan di pekarangan rumah, selokan dan tepi jalan menjadi target mereka untuk dibersihkan.

Tahun 2014, melalui program kerja Karang Taruna, para pemuda memulai kegiatan pengelolaan sampah ini. Dimotori ketua Karang Taruna Adi Siswono, setiap Minggu pagi mereka berkumpul lalu bersama-sama menyisir jalan, selokan dan pekarangan untuk mengambil sampah.

“Pengambilan sampah kita laksanakan setiap Minggu pagi, selain membersihkan jalan, selokan dan pekarangan, kita juga jemput sampah ke rumah warga. Setiap warga sudah kami beri karung untuk mengumpulkan sampah, sementara ini masih khusus sampah An-organik. Sampai dengan tahun 2018 ini Alhamdulillah masih terus berjalan,” terang Luftiana Rokhmah salah satu pengurus Karang Taruna.

Setelah sampah terkumpul, kemudian dipilah di tempat pemilahan sampah di sebuah pekarangan milik warga. Setelah dipilah menurut jenisnya, sampah lalu dijual ke pengepul sampah yang ada di Desa Tlaga. Dana yang terkumpul dari hasil penjualan sampah, dimasukkan ke kas Karang Taruna.
Menurut Luftiana, uang kas yang terkumpul ini kemudian digunakan untuk membiayai beragam kegiatan kemasyarakatan.

“Dari dana yang ada, awalnya kita gunakan untuk membuat papan peringatan kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan. Papan-papan ini kami pasang di tempat-tempat yang biasa digunakan warga untuk membuang sampah, diantaranya di selokan, di sungai dan di pekarangan kosong,” jelasnya.

Seiring berjalannya waktu, dana yang terkumpul dari hasil penjualan sampah semakin bertambah. Sehingga beberapa kegiatan kemasyarakatan di lingkungan tersebut bisa dibiayai dari kas yang ada.

“Selain untuk membuat papan peringatan, uang kas juga kami gunakan untuk membuat papan nama gang, untuk membiayai kegiatan keagamaan, membiayai peringatan HUT RI setiap tahun, juga untuk membantu biaya transportasi warga atau ibu hamil menuju sarana kesehatan,” lanjut Luftiana.

Yang unik dari pembuatan nama gang ini adalah penggunaan nama gang memakai nama sesepuh yang tinggal di gang tersebut. Sementara di bawah nama gang, tertulis nama-nama warga yang tinggal di gang tersebut.

“Nama gang adalah nama orang, atau nama salah seorang warga yang dituakan di gang tersebut. Lalu di bawah nama gang, ada nama seluruh warga yang rumahnya ada di situ. Ini memudahkan tukang pos, atau pencari alamat, tinggal lihat papan nama langsung tahu rumahnya di mana,” ungkapnya.

Luftiana mengatakan, bahwa saat ini uang kas juga  digunakan untuk pembangunan dan pengembangan Wanawisata yang ada di Desa Tlaga.

“Yang terakhir, penggunaan uang kas Karang Taruna dari hasil penjualan sampah adalah untuk pembangunan dan pengembangan Wanawisata Alas Kaliung di Desa Tlaga. Alhamdulillah saat ini sudah mulai ramai pengunjung,” tutupnya.(wizteguhnugroos)

Kabar Gumelar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget