Maret 2016


(Kabargumelar). Belajar baca tulis dan membuat kreasi berbentuk Bros dan bunga-bunga adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh Pos ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) di Desa Karangkemojing Kecamatan Gumelar. Pos ABK yang terletak di RT 01 RW 04 Desa Karangkemojing ini telah berdiri sejak tahun 2013 diketuai oleh Arman Riyanto seorang Perangkat Desa setempat.

ABK sedang membuat Kreasi Bros
Menurut Lina Cahyati, salah seorang relawan, terdapat dua kelas berbeda di Pos ABK yang lokasinya persis di depan SD Negeri 2 Karangkemojing ini. “Kelas yang pertama adalah kelas sekolah, kegiatannya belajar membaca dan menulis, kelas yang kedua adalah kelas berkarya yang bentuk kegiatannya adalah membuat kreasi dan kerajinan tangan berbentuk bros dan bunga-bunga,” jelasnya.

Dari dua kelas yang berbeda ini masing-masing terjadwal waktu kegiatan belajar mengajarnya, yaitu untuk kelas siswa atau sekolah masuk tiga kali dalam seminggu, hari Senin, Rabu, Jum’at, sementara untuk kelas berkarya hanya masuk pada hari Jum’at pukul 13.00 WIB.

“Untuk kelas Sekolah jumlah anak didik kami sebanyak 25 siswa, sementara untuk kelas berkarya ada 4 siswa,” lanjut Lina. Berbagai potensi terus digali oleh para Relawan dalam rangka membentuk para ABK agar bisa mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Membentuk rasa percaya diri agar mereka tidak minder saat bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain.

“Harapan kami para siswa ini ke depan punya kreasi atau karya sehingga tidak tergantung kepada orang lain dan bisa mencukupi kebutuhannya secara mandiri, walaupun untuk saat ini kami masih terkendala operasional kegiatan, tapi mudah-mudahan tidak mempengaruhi proses yang sudah berjalan,” tutup Lina. (Wizteguh Nugroos)

(Kabargumelar). Kamis 10/03, bertempat di Balai Desa Cihonje Kecamatan Gumelar, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Banyumas mengadakan Sosialisasi Berbagai Peraturan Tentang Ketenagakerjaan. Acara yang dihadiri oleh unsur Pemerintah Desa, Mantan Buruh Migran, dan Paguyuban Bumi Gumelar ini berlangsung sangat interaktif. Diskusi berlangsung mengalir dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kejadian dan peristiwa ketenagakerjaan yang terjadi di desa masing-masing.

Balai Desa Cihonje
Seperti yang ditanyakan oleh Ratiman Perangkat Desa Gumelar mengenai pengerahan Tenaga Kerja ke negara tujuan Brunei Darussalam yang beberapa bulan terakhir sedang diminati banyak orang, “Apakah di Dinsosnakertrans Kabupaten Banyumas memang ada data job order ke negara Brunei Darussaalam, karena dari pengamatan kami cukup banyak yang mendaftar ke negara tujuan tersebut?,” tanya Ratiman saat sesi diskusi berlangsung.

Pertanyaan Ratiman langsung ditanggapi oleh Kasi Penempatan dan Pengerahan Tenaga Kerja Luar Negeri Dinsosnakertrans Kabupaten Banyumas Agus Widodo; “Sampai dengan saat ini belum ada Job Order untuk pengerahan ke negara tujuan Brunei Darussalam,“ ungkapnya.

Sebelumnya Agus Widodo juga menjelaskan tentang Undang-undang yang mengatur tentang Ketenagakerjaan  terutama soal perlindungan terhadap Buruh Migran. “Perlindungan terhadap TKI itu mulai dari pemberangkatan sampai pulang ke tanah air, begitu pula pendataan yang dilakukan pihak desa itu juga sampai si TKI ini pulang lagi ke kampung halaman,” jelasnya.

Di akhir acara pihak Dinsosnakertrans menghimbau kepada para calon Buruh Migran agar berhati-hati terhadap penipuan para pihak yang tidak bertanggung-jawab, minimal saat pembayaran biaya pemberangkatan untuk meminta kwitansi bukti pembayaran, sehingga nantinya apabila ada sesuatu hal yang tidak diinginkan bisa ada dokumen yang bisa dijadikan bukti secara hukum. (Wizteguh Nugroos)


“Dinda, hari ini aku mau masuk ke hutan, mengejar para pengacau yang mencoba mengganggu negara kita, mungkin untuk beberapa hari kita tak bisa berkomunikasi, doakan aku agar bisa menuanaikan tugasku dengan baik yah?,” ucap Tomi di ujung telpon. 

Pertama berkenalan dengan Tomi adalah peristiwa yang tidak terlalu istimewa menurutku. Tamtama berpangkat Prada dengan tahi lalat di bawah bibir, “manis juga” kataku dalam hati, datang ke tempat kost bersama pacar temanku. Akupun tak terlalu memperhatikan, sampai akhirnya beberapa kali bertemu kita mulai saling tertarik, dan sepakat untuk berpacaran.

 “Bagaimana hari ini kuliahnya? Kuliah yang bener yah, jangan kecewakan orang tua kamu, jadilah lulusan terbaik agar bisa menggapai cita-cita, bukankah cita-cita kamu adalah diperistri olehku? Haha ..,” Tomi masih nyerocos menggoda aku.

Inilah yang membuat aku kadang kesel, tapi juga yang membuat aku selalu rindu sama tomi, joke joke-nya yang selalu mengundang gelak tawa, gaya bicara ceplas ceplos dan perilaku konyolnya saat tak mengenakan seragam kebanggaannya. “Oke dinda, setelah tugas ini selesai, aku akan ambil cuti dan pulang ke Jawa, aku kangen banget sama kamu, kangen sama ibu, bapak, dan sama cubitanmu yang sakitnya minta ampun..,” masih saja Tomi menggoda aku.

Dan ini adalah bulan ke tiga sejak terakhir Tomi berpamitan untuk menunaikan tugas negara. Aku mencoba menghubungi Handphone-nya namun tak pernah aktif. Aku menghubungi teman-temanya sesama korps, dan mereka menjawab bahwa tugas Tomi belum selesai dan masih di dalam hutan memberantas gerakan separatis. 

Rasa cemas dan khawatir menyergap hari-hariku, menggerus ketabahanku, pun dengan seluruh keluarga besarku yang larut dalam penantianku. Bayangan-bayangan buruk selalu melintas di pikiranku, aku takut...takut sekali. Tangiskupun membuncah manakala mendengar kabar itu, semua orang mencoba menenangkanku, berusaha menghiburku dengan kalimat-kalimat yang hanya lamat-lamat terdengar di telingaku. 

Kanker stadium empat! Itulah kabar yang aku terima dari dokter yang memeriksaku kemarin. Setelah beberapa kali observasi dan pemeriksaan, kesimpulan itulah yang memaksa rasa putus asa-ku berlipat-lipat kadarnya, ketegaran jiwaku seketika runtuh. Usiaku hanya tinggal beberapa bulan lagi, sementara Tomi belum tau keadaan ini. Air mataku kembali menetes, sedih yang tak berujung terasa mengisi hari-hariku di ruang perawatan Rumah Sakit. Keluarga, teman, sahabat, dosen silih berganti menjengukku, dan Tomi tak jua mengunjungiku.

“Tomi apa kabarmu sayang? semoga kamu sedang baik-baik saja di sana, beberapa kali aku mencoba menghubungi kamu namun tak pernah bisa. Maafkan dinda yah, dinda tidak bisa menggapai cita-cita dinda, menjadi istri buat Tomi, menjadi pasangan hidup Tomi, usia Dinda hanya tinggal beberapa bulan lagi. Tau ngga? Kata dosen dinda, nilai kuliah dinda bagus lho.. dan bisa jadi lulusan terbaik nantinya, itu kan syaratnya.. biar dinda bisa jadi istri Tomi?”. (Wizteguh Nugroos)
 

Kabar Gumelar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget