Cairan Pengurai ''Biosetan''

(Kabargumelar). Semakin sadarnya para petani tentang pentingnya memelihara kesuburan tanah, membuat pemakaian pupuk organik semakin meningkat. Selain itu hasil pertanian yang menggunakan pupuk organik juga tentunya lebih sehat untuk dikonsumsi. Inilah latar belakang yang menjadikan seorang mantan buruh migrant ini menciptakan starter atau bioaktivator sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik cair atau biasa disebut POC.

Ristoyo memulai membuat bioaktivator ini sejak tahun 2013 selepas menjadi buruh di pabrik pembuatan laher di Korea Selatan. "Awalnya saya membuat Pupuk Organik Cair dengan bahan dasar atau starter membeli dari luar daerah, kemudian saya pelajari bahan-bahan yang digunakan dan saya coba membuat sendiri," ungkapnya.

Dari mempelajari tentang bagaimana cara membuat dan mengenali bahan-bahan yang digunakan inilah, akhirnya tercipta starter atau Bioaktivator ciptaan Ristoyo. Dari beberapa percobaan pembuatan POC dengan menggunakan starter buatannya, ternyata hasil yang didapat jauh lebih bagus dari starter yang selama ini didatangkan dari luar daerah, sehingga memicu beberapa teman pengolah pupuk organik beralih menggunakan starter buatan Ristoyo.

Menurut pria yang juga piawai meramu obat-obatan herbal ini, dengan adanya bioaktivator buatannya maka para petani sudah benar-benar bisa mandiri dalam mengolah pertaniannya. "Saat ini dari mulai benih sampai pupuk sudah bisa menyediakan sendiri dengan bahan-bahan yang lebih murah karena bisa didapat di sekitar rumah, sehingga bisa menekan biaya produksi sekaligus hasil yang lebih maksimal," tuturnya.

Saat ini beberapa rekan yang rata-rata usia muda mulai mengikuti jejak Ristoyo. Sesekali diadakan pertemuan untuk membahas perkembangan dan kendala yang dihadapi sebagai Petani Organik. Salah satu kendala yang dihadapi adalah tingkat kepercayaan diri para petani yang masih rendah terhadap pengalihan Pupuk Kimia ke Pupuk Organik. Mereka masih mengkhawatirkan penurunan hasil pertanian jika beralih menggunakan Pupuk Organik.

"Memang tidak bisa dihindari,  bahwa pada saat awal peralihan, dari semula memakai Pupuk Kimia kemudian memakai Pupuk Organik, hasil pertanian akan menurun, tapi jangan khawatir untuk kelanjutannya pasti akan meningkat bahkan lebih bagus, dan yang lebih penting lagi adalah kondisi tanah akan kembali subur, tidak keras seperti saat memakai Pupuk Kimia." Tutup pria yang berdomisili di RW 10 Desa Gumelar ini. (WizteguhNugroos)



Label:

Posting Komentar

[blogger]

Kabar Gumelar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget