Beternak ayam broiler adalah pilihan Solikhudin beberapa
waktu setelah pulang dari merantau ke negeri Ginseng. Dengan ilmu yang masih
pas-pasan soal peternakan, pria yang beralamat di Dusun Padawaras Desa Gumelar
ini, jatuh bangun menjalani usahanya.
Namun dari berbagai persoalan dan permasalahan yang dialami,
membuatnya semakin tahu dan mengerti trik dan cara beternak yang baik. Sampai pada
satu titik di mana dia berfikir untuk bisa meminimalisir angka kematian dan
memaksimalkan hasil panen ayamnya.
"Tahun 2012 saya mulai membuat ramuan jamu untuk ternak
saya, karena obat-obatan dari pabrik selain harganya mahal juga kurang baik
dari segi daging yang dihasilkan," jelasnya.
Begitulah, dari mulai belajar lewat internet tentang
pembuatan jamu untuk ternak, Solikhudin kemudian menambahkan beberapa ide dan
bahan-bahan alami lainnya untuk menyempurnakan jamu agar lebih maksimal.
Menurut udin, begitu ia biasa disapa, membuat jamu untuk
ternak ini sangat mudah dilakukan karena bahan bahannya sudah pasti tersedia
di sekitar kita, Kunyit, Asam Jawa, Melon, Semangka dan lainnya, namun demikian
memang butuh waktu dan keuletan. "Kebanyakan orang tidak mau repot untuk
membikin jamu sendiri, padahal kalo mau membikin jamu ini bisa dipastikan biaya
operasional ternak lebih hemat." ungkapnya
Selain untuk jamu ayam broiler, jamu buatan udin ini juga
bisa untuk hewan ternak lainnya seperti kambing dan sapi, fungsinya sama yaitu
meningkatkan kekebalan tubuh dan menambah nafsu makan. Dengan nafsu makan yang
bertambah secara otomatis akan meningkatkan daging yang dihasilkan, sebagai perbandingan
sebelum menggunakan jamu ini, untuk usia 37
hari bobot hidup ayam sekitar 2,2 kg, setelah menggunakan jamu, bobot hidup
ayam naik menjadi 2,6 kg dengan usia pemeliharaan yang sama.
"Pada prinsipnya jamu yang saya bikin ini menyeimbangkan antara jumlah ransum atau pakan yang dikonsumsi dengan bobot ayam, selain tentunya menekan angka kematian," tutup mantan Buruh Pabrik Pemanas Ruangan ini. (WizteguhNugroos)
"Pada prinsipnya jamu yang saya bikin ini menyeimbangkan antara jumlah ransum atau pakan yang dikonsumsi dengan bobot ayam, selain tentunya menekan angka kematian," tutup mantan Buruh Pabrik Pemanas Ruangan ini. (WizteguhNugroos)
Posting Komentar