Januari 2017


Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Gumelar Senin 16/01/17 mulai pukul 16.00 WIB, mengakibatkan Sungai Tajum meluap. Sungai Tajum yang mengalir melintasi Desa Samudra, Samudra Kulon, Gumelar, Cilangkap, dan Desa Cihonje ini merendam rumah warga yang berada di tepi sungai.

Air meluap mencapai bibir jembatan Sungai Tajum di Desa Gumelar (foto: Yusup)

Tak hanya itu, puluhan hektar sawah yang berada di sepanjang hilir sungai juga terendam dan mengakibatkan tanaman padi yang belum lama ditanami hanyut terbawa arus.

Kabar terakhir, ada belasan rumah yang terendam dan mengakibatkan beberapa hewan ternak terbawa banjir. Terdapat juga kulkas dan mesin cuci yang hanyut milik warga Desa Samudra Kulon. Ketinggian air yang masuk ke dalam rumah mencapai satu meter lebih.

Menurut salah seorang warga Desa Gumelar, ini adalah banjir terbesar yang pernah dilihatnya, "Hujan turun dari arah hulu itu mulai pukul tiga sore, dan sungai sudah mulai meluap. Sementara di Desa Gumelar sendiri hujan baru turun sekitar jam 4, dan ini kemudian menambah debit air sungai kian besar, saya baru mengalami banjir Sungai Tajum yang sebesar ini," ungkapnya. (wiz)



Seorang Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hong Kong bernama Anita Listiana, telah menyelamatkan majikan perempuannya dari penipuan lewat telepon.

Jika di Indonesia ada modus penipuan “Mama Minta Pulsa”, atau “Papa Sedang Kehabisan Bensin” dan lainnya, maka di Hong Kong juga ada modus penipuan sejenis. Hanya nominal uang yang ditipu bukan sekelas harga pulsa atau bensin lagi, tapi bisa sampai sebanyak harga sebuah rumah. Cara kerjanya melalui ancaman via telepon. Korban yang disasar biasanya orang-orang tua berumur 65 tahun ke atas.

Foto ilustrasi
Seperti yang dilakukan seorang pelaku bernama Lee Shin Kai (21 tahun), asal dari Provinsi Jiang Men, Cina daratan terhadap korban-korbannya.

Ia menelepon orang-orang lanjut usia, kemudian memaksa mereka agar memberikan sejumlah uang kepadanya. Kalau tidak, kemungkinan anak cucu atau keluarga orang-orang tua tersebut akan terancam hidupnya. Atau, di lain waktu ia berpura-pura menjadi salah satu anggota keluarga dari korban, yang sedang kepepet butuh bantuan dana.

Begitulah modus penipuan yang dialami oleh seorang nenek berusia 88 tahun, bernama Zhao Chi, yang tak lain adalah majikan dari BMI bernama Anita Listiana.

Suatu hari, ia ditelepon oleh pelaku yang mengaku bernama Ah Fai, dan sedang mengalami kecelakaan, sehingga butuh uang sampai HK$ 150 ribu, atau kira-kira sebanyak 200 juta rupiah dengan kurs 1 : 1500.

Kemudian nenek Zhao menjawab bahwa ia tidak punya uang sebanyak itu, karena yang ada di rekeningnya hanya sekitar HK$ 100 ribu. Lalu pelaku mengatakan tidak masalah, dan membuat janji bertemu dengan nenek Zhao untuk penyerahan uang tersebut.

Singkat kata, nenek Zhao segera bergegas keluar rumah untuk bertemu dengan si pelaku.

BMI Anita Listiana yang melihat gelagat mencurigakan dan tidak biasa dari nenek Zhao, akhirnya membuntuti nenek Zhao dengan diam-diam.

Hingga akhirnya sampai di tempat transaksi di Kowloon City. Saat nenek Zhao akan menyerahkan uang pada pelaku penipuan tersebut, Anita Listiana-pun muncul dan langsung menelepon polisi.

Melihat hal tersebut, pelaku langsung kabur. Nenek Zhao-pun selamat dari penipuan. 

Selang beberapa hari kemudian, ketika melakukan modus penipuan yang sama pada korban lainnya, si pelaku tertangkap polisi. Kini kasusnya sedang dalam tahap persidangan di District Court, Hong Kong.

Cerita di atas diambil dari sebuah berita di koran lokal Hong Kong; Apple Daily, edisi 5 Januari 2017.

(Alih Cerita: Yulia Rm)



Kabar Gumelar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget