Seorang Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hong Kong bernama Anita Listiana, telah menyelamatkan majikan perempuannya dari penipuan lewat telepon.
Jika di Indonesia ada modus penipuan “Mama Minta Pulsa”, atau “Papa Sedang Kehabisan Bensin” dan lainnya, maka di Hong Kong juga ada modus penipuan sejenis. Hanya nominal uang yang ditipu bukan sekelas harga pulsa atau bensin lagi, tapi bisa sampai sebanyak harga sebuah rumah. Cara kerjanya melalui ancaman via telepon. Korban yang disasar biasanya orang-orang tua berumur 65 tahun ke atas.
Foto ilustrasi |
Ia menelepon orang-orang lanjut usia, kemudian memaksa
mereka agar memberikan sejumlah uang kepadanya. Kalau tidak, kemungkinan anak cucu
atau keluarga orang-orang tua tersebut akan terancam hidupnya. Atau, di lain
waktu ia berpura-pura menjadi salah satu anggota keluarga dari korban, yang
sedang kepepet butuh bantuan dana.
Begitulah modus penipuan yang dialami oleh
seorang nenek berusia 88 tahun, bernama Zhao Chi, yang tak lain adalah majikan
dari BMI bernama Anita Listiana.
Suatu hari, ia ditelepon oleh pelaku yang
mengaku bernama Ah Fai, dan sedang mengalami kecelakaan, sehingga butuh uang
sampai HK$ 150 ribu, atau kira-kira sebanyak 200 juta rupiah dengan kurs 1 :
1500.
Kemudian nenek Zhao menjawab bahwa ia tidak
punya uang sebanyak itu, karena yang ada di rekeningnya hanya sekitar HK$ 100
ribu. Lalu pelaku mengatakan tidak masalah, dan
membuat janji bertemu dengan nenek Zhao untuk penyerahan uang tersebut.
Singkat kata, nenek Zhao segera bergegas
keluar rumah untuk bertemu dengan si pelaku.
BMI Anita Listiana yang melihat gelagat mencurigakan dan tidak biasa dari nenek Zhao, akhirnya membuntuti nenek Zhao dengan diam-diam.
Hingga akhirnya sampai di tempat transaksi di
Kowloon City. Saat nenek Zhao akan menyerahkan uang pada pelaku penipuan
tersebut, Anita Listiana-pun muncul dan langsung menelepon polisi.
Melihat hal tersebut, pelaku langsung kabur. Nenek Zhao-pun selamat dari penipuan.
Selang beberapa hari kemudian, ketika melakukan modus penipuan yang sama pada korban lainnya, si pelaku tertangkap polisi. Kini kasusnya sedang dalam tahap persidangan di District Court, Hong Kong.
Cerita di atas diambil dari sebuah berita di
koran lokal Hong Kong; Apple Daily, edisi 5 Januari 2017.
(Alih Cerita: Yulia Rm)
Posting Komentar