Hilangkan Tradisi Buang Sampah di Sungai, Karang Taruna RW 1 Desa Tlaga Mendirikan Bank Sampah
kabargumelar.com- Sampah menjadi permasalahan lingkungan di berbagai wilayah
di Kecamatan Gumelar. Begitu juga di RW 1 Dusun Jambenom Desa Tlaga, Kecamatan
Gumelar. Banyak warga yang membuang sampah sembarangan, salah satunya adalah di
Kali Jambenom.
Dari sinilah kemudian timbul kepedulian pemuda Karang Taruna Muda Utama Sakti RW 1 untuk ikut berkontribusi dalam rangka mengatasi persoalan tersebut. Diawali dari pemasangan plang larangan tidak boleh membuang sampah di sembarang tempat, kemudian digagaslah apa yang dinamakan Bank Sampah.
Proses pemilahan sampah oleh anggota Karang Taruna RW 1 Desa Tlaga |
Dari sinilah kemudian timbul kepedulian pemuda Karang Taruna Muda Utama Sakti RW 1 untuk ikut berkontribusi dalam rangka mengatasi persoalan tersebut. Diawali dari pemasangan plang larangan tidak boleh membuang sampah di sembarang tempat, kemudian digagaslah apa yang dinamakan Bank Sampah.
“ Tahun 2014 resmi berdiri Bank Sampah yang kita beri nama
BJB atau kepanjangan dari Bocah Jambenom Bersih-bersih,” ungkap Adi Siswono
Ketua Karang Taruna mengawali perbincangan.
Kegiatan Bank Sampah BJB dilaksanakan setiap hari minggu,
para pemuda bergilir mengambil sampah dari rumah-rumah warga untuk kemudian
dipilah di tempat penampungan sementara. Setelah dipilah kemudian sampah yang
mempunyai nilai ekonomi akan dijual ke pengepul barang bekas.
Dijelaskan oleh Adi, dari hasil penjualan barang bekas sejak
pertama berdiri sampai dengan saat ini, sudah terkumpul kas Karang Taruna
sebesar 5,5 juta rupiah.
“Dari hasil penjualan sampah barang bekas dikumpulkan menjadi
kas Karang Taruna, pemanfaatanyapun untuk operasional Bank Sampah itu sendiri,
lalu juga untuk kegiatan kepemudaan dan kegiatan kemasyarakatan lainnya,”
katanya.
Yang unik dari kegiatan Bank Sampah BJB ini adalah
pemasangan plang penanda gang dengan nama orang yang dituakan di gang tersebut,
sementara di bawah plang tersebut tertulis nama-nama seluruh pemilik rumah.
Selain memudahkan dalam penarikan sampah, plang ini juga diharapkan akan
mempermudah kurir jasa paket atau tukang pos untuk megirimkan barang paketannya.
“ Nama gangnya ada gang Santika, gang Tirtabesari, gang Asna
Besari, gang Siman dan di bawah tulisan gang itu ada tulisan nama-nama yang
tinggal di gang tersebut, jadi memudahkan saat teman-teman mengambil sampah dan
juga memudahkan tukang pos atau kurir mencari rumah yang dituju,” jelas Adi.
Saat ditanya harapannya dari pemerintah terhadap Bank Sampah
yang sedang dikelola bersama rekan-rekan Karang Taruna, Adi mengungkapkan bahwa
saat ini Bank Sampah yang dikelola memang sudah bisa berjalan dengan baik namun
memang belum maksimal.
“Harapannya ke depan kami bisa mempunyai tempat pegumpulan
sampah sementara di setiap gang, semacam tong sampah, sehingga saat mengambil sampah kita tinggal
menuju ke situ. Lalu tranportasi dari pengambilan sampah ke tempat penampungan
juga kita belum ada, dan yang terakhir adalah bagaimana carannya mengolah
sampah-sampah organik, karena untuk sementara kami hanya mengolah sampah yang
anorganik,” tutupnya.(wiz)