Budiman Sudjatmiko, Tawarkan Bumades untuk Atasi Kelesuan Bisnis Tepung Tapioka milik Bumdes Gumelar

kabargumelar.com - Anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko, Sabtu malam 8/7 mengunjungi Bumdes Artha Lestari Desa Gumelar Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas. Kunjungan kali ini adalah dalam rangka silaturahmi dengan warga masyarakat di daerah pemilihannya sekaligus berdiskusi terkait peluang dan kendala yang dihadapi oleh Bumdes Artha Lestari Desa Gumelar.


Budiman Sudjatmiko saat melihat-lihat produk Bumdes Artha Lestari


Dijelaskan oleh Guno Purtopo selaku direktur Bumdes Artha Lestari, bahwa salah satu unit kerja Bumdesnya adalah penggilingan tepung tapioka, di mana Desa Gumelar menjadi salah satu sentra penghasil tepung tapioka turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu. Namun industri tepung tapioka saat ini tengah mengalami kelesuan, di mana harga tepung tapioka terjun bebas, sehingga berpengaruh besar terhadap usaha yang dijalankan oleh Bumdesnya.

"Harga tepung tapioka saat ini sangat murah, bahkan untuk menutup biaya produksi saja tidak mencukupi, sehingga banyak pengrajin tepung tapioka saat ini pada posisi hidup enggan mati tak mau. Ini adalah imbas dari import tepung tapioka dari negara Thailand, sehingga para pengrajin lokal terpinggirkan bahkan dalam skala nasional," ungkap Guno.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Guno, Kepala Desa Gumelar Susilo Urip Suprapto pun mengamini kendala yang sedang dihadapi Bumdes Artha Lestari saat ini,  yaitu lesunya pasar imbas dari import tepung tapioka dari luar negeri.

"Para pengrajin tepung tapioka di desa kami, sebelumnya tidak pernah mengalami hal semacam ini, baru kali ini merasakan sulit yang amat sangat efek dari import tersebut," jelasnya.

Menanggapi kendala yang dihadapi Bumdes Gumelar, Budiman Sudjatmiko pun memberikan tanggapannya dengan menyarankan agar desa di wilayah Kecamatan Gumelar membentuk Bumades atau Badan Usaha Milik Antar Desa yang anggotanya adalah seluruh Bumdes yang ada di Kecamatan Gumelar.

" Ada tiga jenis bentuk usaha yang lumrah dijalankan oleh kita semua, yang pertama adalah usaha menjual hasil produksi, kedua usaha memanfaatkan waktu, dan yang terakhir adalah usaha memindahkan tempat ," jelasnya mengawali pembicaraan.

" Usaha menjual hasil produksi adalah kita memproduksi sesuatu kemudian kita jual, usaha memanfaatkan waktu adalah kita menjual sesuatu barang pada saat benar-benar dibutuhkan, jika suplay banyak kita tahan dulu, nanti jika tidak ada suplay barang baru kita jual ini yang disebut penimbunan," terangnya.

Usaha yang terakhir adalah usaha memindahkan tempat atau biasa disebut distributor. Dijelaskan oleh Budiman, butuh jaringan untuk memulai usaha dibidang ini yaitu dengan menyatukan Bumdes Bumdes yang ada di Kecamatan Gumelar dalam wadah berbentuk Bumades.

"Setiap desa punya potensi masing-masing, punya produk unggulan masing-masing, namun satu karakter yang sama dimiliki oleh seluruh desa yaitu sifat kekeluargaan, mari kita manfaatkan karakter ini untuk bekerja sama antar Bumdes dalam bentuk Bumades dalam rangka membuat jalur atau jaringan distributor, bentuk distribusinya bisa apa saja, bisa bahan kelontong, material bangunan untuk kebutuhan infrastruktur desa seperti semen, aspal atau yang lainnya sesuai kesepakatan para pengurus Bumdes," ujarnya.

Selesai paparan yang disampaikan Budiman, acara yang dihadiri Camat Gumelar, Kapolsek dan Danramil Gumelar ini dilanjutkan diskusi dengan warga yang terdiri dari berbagai unsur , LPMD, Pendamping Desa, RT, RW, Perangkat Desa dan tokoh masyarakat.(wiz)



Posting Komentar

[blogger]

Kabar Gumelar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget