Mengolah "bribil" Menjadi Gas untuk Rumah Tangga

kabargumelar.com – Kotoran kambing atau biasa disebut bribil, mempunyai manfaat sebagai pupuk alami untuk berbagaai macam tanaman. Namun oleh Warseno (46) warga RT 1 RW 11 Desa Cihonje Kecamatan Gumelar, kotoran kambing diubahnya menjadi gas yang dimanfaatkan untuk memasak, sebagai pengganti gas elpiji yang beredar selama ini.

Warseno saat memasukkan kotoran kambing ke alat pembuatan biogas

“Bulan Mei 2016 lalu saya mencoba membuat biogas, jadi sampai saat ini sudah lebih dari satu tahun keluarga kami menggunakan biogas untuk memasak,” ungkap Warseno memulai pembicaraan.

Dijelaskan oleh Warseno, bahwa selain memproduksi gas, alat sederhana miliknya juga sekaligus bisa memproduksi pupuk organik yang dihasilkan dari proses pembuatan gas tersebut.

“Gas yang dihasilkan oleh kotoran kambing dialirkan melalui paralon, lalu ditampung di wadah besar sebelum masuk ke dapur. Kemudian cairan dan kotoran dialirkan ke penampungan yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik, dan ini sangat bermanfaat untuk tanaman,” jelasnya.

Seperti diketahui, tahun 2017 ini tanaman padi milik petani yang ada di wilayah Kabupaten Banyumas mengalami serangan hama yang berimbas pada gagalnya panen. Namun berkat pupuk organik produksinya, sama sekali tidak terkena serangan hama dan bisa panen seperti biasa.

“Dalam sehari, gas yang dihasilkan bisa untuk memasak selama empat jam. Dua jam di pagi hari dan dua jam di sore hari,  sangat membantu menghemat pengeluaran biaya rumah tangga,” jelasnya.

Berkat ketekunannya mengolah biogas, pria yang pernah belajar pertanian di Australia ini sudah sering kali berkunjung ke berbagai daerah dalam rangka sosialisasi dengan difasilitasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyumas.


“Silakan buat siapa saja yang mau belajar tentang biogas ini saya siap untuk membantu, membagi pengalaman saya. Kepada pemerintah khususnya pemerintah desa,  saya harap untuk terus mendukung dan membantu apabila warganya berminat untuk membuat biogas seperti ini. Karena terus terang untuk pengadaan peralatan cukup memakan biaya,” katanya terkait harapan kepada pihak pemerintah.

Oleh : Wizteguh Nugroos

Posting Komentar

[blogger]

Kabar Gumelar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget