Kasroh (45) sedang menata nugged hasil produksinya |
Nugged yang sudah sukses. Lalu ia pun inten bertanya cara-cara membuat Nugget dan kiat keberhasilan sang pengusaha.
Tertarik dengan usaha ini, Kasroh pun mulai merintis membuat Nugget dengan bahan baku daging ayam dan tepung tapioka. Meminjam gudang milik bosnya di Desa Samudra Kulon, ia memberanikan diri untuk berproses.
'' Awal mulanya saya pakai gudang milik pak darto bos saya untuk memulai usaha ini, alhamdulillah sudah empat tahun berjalan dan sekarang saya sudah punya tempat sendiri di samping rumah'' terang Kasroh.
Di awal usahanya, Kasroh banyak mendapat pelajaran berharaga, dari mulai bahan baku yang
tidak cocok sehingga membuat Nugget buatannya kurang bagus, sampai sulitnya pemasaran.
Namun ia tak patah arang, kejadian tersebut justru semakin memotivasi untuk terus memperbaiki produksinya.
Saat ini ada beragam varian rasa dan bentuk Nugget yang diproduksinya, antara lain Nugget es krim, bintang, stik, koin, komi/ koin mi, dan sate love yang diberi label Elang Samudra. Setiap harinya Kasroh bisa memproduksi 50 kilogram bahan baku dengan dibantu delapan orang karyawan, yang semuanya adalah warga sekitar rumah.
Berkat ketekunannya ini, Kasroh pun sekarang kerap diundang untuk menjadi narasumber pada acara pelatihan pembuatan Nugget yang difasilitasi olek Dinnakerkop dan UKM Kabupaten Banyumas, serta Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Jawa Tengah.
''Alhamdulillah, beberapa kali saya dipercaya menjadi narasumber bahkan sampai ke Semarang. Selain berbagi sedikit ilmu yang saya miliki, sekaligus kesempatan saya untuk terus belajar dan menambah relasi,'' ungkap pria yang hobi main sepak bola ini.
Pangsa pasar produksi Nuggetnya saat ini meliputi wilayah Purwokerto, Cilongok, Pekuncen, Ajibarang dan Bumiayu dengan omset per bulan mencapai 40 juta rupiah. (wiz)
Posting Komentar