Gumelar (19/12/15). Hujan yang mengguyur Gumelar semenjak sore hari akhirnya berhenti tepat pukul 20.00 WIB, memberi kesempatan bagi warga Desa Gumelar untuk beranjak menuju Balai Desa Gumelar tempat di mana Pagelaran Wayang Kulit digelar. Satu persatu pengunjung memadati Aula Balai Desa seiring dimulainya rangkaian acara demi acara yang dipersiapkan oleh Panitia.
Sebuah acara yang bisa dikatakan cukup spektakuler, bukan soal Pagelaran Wayang dengan dalang ki Rasito, dalang asli warga Gumelar yang sudah tak asing bagi mata dan telinga kita, namun latar belakang digelarnya Hajatan ini yang menarik untuk disimak. Seperti dituturkan oleh Ketua Panitia Sinung Tri Marhaendro, S.Pd. saat memberikan sambutan, bahwa acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Ulang Tahun Linmas (Hansip jaman dulu) yang ke-53. “Ini adalah tanda penghormatan dari pemerintah Desa atas kinerja barisan Linmas selama ini kepada masyarakat,” ujarnya.
Sungguh latar belakang yang jarang, bahkan mungkin tidak pernah terdengar sebelumnya. Menariknya lagi acara yang berbugjet sekitar 15 jutaan rupiah ini tidak sedikitpun mengambil dari Keuangan Desa sehingga tidak akan mengganggu proses dan aktivitas Desa. Dijelaskan oleh Kepala Desa Gumelar Susilo Urip Suprapto, S.Si., bahwa sumber dana untuk acara tersebut adalah dari bantuan para pengusaha dan donatur yang ada di wilayah Desa Gumelar. “Bahkan saking penginnya menyelenggarakan acara ini, para perangkat desa pun semuanya ikut urunan termasuk saya,” ungkapnya saat memberi sambutan di atas panggung.
Selain memperingati Hari Ulang Tahun Linmas, acara yang dipersiapkan selama lebih dari 8 bulan ini juga sekaligus tasyakuran atas selesainya pembangunan untuk tahun anggaran 2015. Menurut Prapto, begitu Kepala Desa ini biasa disapa, bahwa pembangunan selama tahun 2015 di Desa Gumelar ini sudah semakin merata dan mencakup berbagai sarana dan prasarana. “Di antaranya adalah pembangunan jalan lingkungan, pembangunan talud, pembangunan jaringan irigasi, perbaikan bangunan TK Pertiwi, dan itu tersebar di seluruh wilayah Desa Gumelar,” jelasnya.
Malam kian merambat, para penonton yang didominasi kaum adam ini semakin larut dalam cerita wayang yang mengambil judul 'Semar Gugat', alunan gending dan lengkingan suara sinden menambah kehangatan suasana.
Oleh: Wizteguh Nugroo
Posting Komentar