Samudra Kulon - Tingginya minat masyarakat
terhadap minuman kemasan botol plastik, menimbulkan ide kreatif dari seorang
perempuan asal Desa Samudra Kulon, Kecamatan Gumelar. Jarsiti adalah seorang
Purna Buruh Migran yang melihat dengan cermat peluang kerajinan dari
menumpuknya sampah botol plastik yang terbuang begitu saja usai diperas isinya
oleh si pembeli.
Gambar 1. Tas Hasil Kreasi Jarsiti |
Berawal dari keisengannya bersama
suami untuk membuat beberapa kerajinan tangan, mulailah mereka menciptakan Tas
Serbaguna berbahan sampah botol plastik. Terhitung dari awal tahun 2015 sudah
puluhan tas yang laku dan diminati oleh orang-orang di Desa Samudra Kulon dan
beberapa dari tetangga desa. Untuk lebih mempercantik tampilan tasnya,
perempuan yang pernah bekerja di negeri farmosa ini menambahkan hiasan dan pernak
pernik di setiap itemnya.
Gambar 2. Sedikit pernak pernik menambah cantik |
Seiring berkembangnya usaha yang
dirintisnya, untuk mengatasi kelangkaan bahan baku, wanita beranak satu ini
bermitra dengan pengumpul barang bekas di desanya. “Tadinya botol plastik saya
cari sendiri, tapi semakin kesini botol plastik semakin jarang akhirnya saya
pesan sama tukang rongsok agar saya tidak kehabisan stok,” tutur Jarsiti.
Botol plastik yang biasa digunakan
Jarsiti untuk membuat tas ini adalah botol plastik yang agak tebal sehingga
saat dibuat dan di-anyam akan lebih mudah dan tentunya tasnya pun menjadi awet
dan tahan lama. “Karena dengan botol yang tebal maka tas akan menjadi lebih
kuat dan bisa untuk membawa macam macam barang, tas ini sangat cocok sekali untuk dibawa ke
undangan hajatan, atau buat membawa hasil kebun, tergantung modelnya,“ ungkap wanita
berkerudung ini.
Gambar 3. Jarsiti sedang membuat Keranjang Penampung Cucian |
Proses pembuatannya sendiri
terhitung cepat, untuk satu bulannya dia bisa membuat 15 buah tas yang diberi
Label Ainun Bag, sementara untuk harga bervariasi dari mulai Rp 50 ribu, Rp 60 ribu
dan untuk keranjang khusus penampung cucian harganya bisa sampai Rp 80 ribu. Selain membuat tas untuk
dipasarkan sendiri, Jarsiti juga menerima pesanan pembuatan dengan bahan yang
dibawa sendiri oleh pemesan. “Ya ada juga yang membawa bahan sendiri kemudian
saya disuruh membuatkan sesuai keinginannya, kalo seperti ini saya biasa kasih
harga Rp 40 ribu karena saya hanya tinggal menganyam,” tutur Mantan Buruh Migran ini. (wizteguhnugroos)
Posting Komentar
Mari dukung kami untuk mewujudkan indonesia yang lebih hijau. Kami memproduksi packaging makanan ramah lingkungan untuk menggantikan kemasan dari plastik ataupun styrofoam yang mengganggu lingkungan. Selengkapnya tentang kami dapat Anda lihat di sini : http://www.greenpack.co.id/
mantap!!!